menu

Andika Bhayangkari


Andika Bhayangkari

Karya : Amir Hamzah Pasaribu



Lirik Lagu Andika Bhayangkari :

Andhika Bhayangkari
Pencipta sapta marga
Pancasila mulai jadi negara mulia
Bhineka tunggal ika
Lambang bangsa satria
Menuju nusantara
Bahagia jaya
Bahagia jaya.




Not angka dan not balok Lagu Andika Bhayangkari :


Vidio Lagu Andika Bhayangkari :





Biografi singkat Amir Hamzah Pasaribu :

Amir Hamzah Pasaribu (lahir di Siborong-borong, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, 21 Mei 1915 – meninggal di Medan, Sumatera Utara, 10 Februari 2010 pada umur 94 tahun) adalah seorang musisi Indonesia. Dia dikenal dengan nama Amir Pasaribu.

Ia belajar piano dari Willy van Swerss dan Joan Giessens. Pada masa revolusi Rusia, banyak guru musik Rusia yang datang ke P. Jawa, dan kesempatan ini ia belajar cello kepada Nicolai Varvolomejeff. Dan juga belajar komposisi pada James Zwaart.

Setelah kemerdekaan, tahun 1954 - 1957 ia menjabat sebagai direktur Sekolah Musik Indonesia (SMINDO) Yogyakarta, sekolah musik milik pemerintah cikal bakal AMI dan ISI Yogyakarta. Banyak pemusik Indonesia yang lulus dari SMINDO ini. Seorang anak bernama Sunaryo sering datang pada hari Sabtu untuk melihat latihan Orkes SMINDO pimpinan Nicolai Varmolomeyeff, dan Amir mengusir anak tersebut dari kampus. Setelah itu, tahun 1957 - 1968 Amir diangkat sebagai Kepala B1-kursus jurusan Seni Suara; Lembaga Pendidikan Guru Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang kemudian ditingkatkan menjadi IKIP-UI (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Indonesia - kini Universitas Negeri Jakarta, Rawamangun, Jakarta.

Setelah pensiun, tahun 1968 – 1980 ia bekerja sebagai guru piano dan cello pada Pusat Kebudayaan Suriname (Cultureel Centrum Suriname), dan tahun 1980 - 1995 ia menjadi guru privat piano di Paramaribodan, di samping sebagai pemain cello Orkes Simfoni Paramaribo, Suriname.

Tahun 1995 ia kembali ke Indonesia, dan tinggal di Medan sebagai importir piano Petrof dari Czeko.




No comments:

Post a Comment